Jumat, 21 Februari 2014

PERNAPASAN SEGITIGA UNTUK BERZIKIR

Pola pernapasan segitiga dilakukan dengan menarik –menahan-menghembuskan napas secara perlahan. Lama menarik –menahan dan menghembuskan napas sama waktunya, misalnya masing masing selama 10 hitungan. Pernapasan segitiga ini umum digunakan pada latihan meditasi, karena dapat membantu memusatkan fikiran dan perasaan dengan baik.
Pernapasan segitiga ini sangat membantu dalam memusatkan fikiran ketika berdzikir membaca kalimat toyyibah seperti ya Rahman, ya Rohim dan lain sebagainya. Dengan melakukan pernapasan segitiga fikiran dan perasan betul betul bisa fokus pada dzikir atau doa yang diucapkan. Kebanyakan orang dalam berdzikir atau berdoa hanya mulutnya saja yang membaca kalimat dzikir atau doa. Hati dan fikirannya mengembara tak tentu arah pada hal lain yang tidak ada hubungannya dengan doa yang dibaca. Dzikir dan doa yang dilakukan seperti itu tentu saja hanya akan sia sia saja.
Pada latihan pernapasan segitiga dasar lama menarik- menahan dan menghembuskan napas diakukan dengan jumlah hitungan. Misalnya lima hitungan atau sepuluh hitungan. Pada pelaksanaan dzikir atau doa lama menarik, menahan dan menghembuskan napas dibatasi oleh panjang kalimat doa atau dzikir yang dibaca. Misalnya membaca kalimat ya rahman sebanyak lima atau sepuluh kali.
Berdzikir tanpa dibantu tehnik pernapasan segitiga biasanya akan mengalami rasa bosan, mengantuk, semutan, tergesa gesa dan ingin cepat selesai. Semua kendala itu akan hilang ketika dilakukan dengan menggunakan pernapasan segitiga. Semakin lama berdzikir badan terasa semakin segar, karena oxigen yang diserap tubuh ketika berdzikir meningkat 4 kali biasanya. Insya Allah kegiatan berdzikir menjadi suatu hal yang mengasyikan.
Dengan teknik pernapasan segitiga seluruh kalimat dzikir dan doa yang dibaca diharapkan betul betul meresap kedalam hati dan fikiran. Dengan napas yang teratur dan lambat fikiran jadi fokus pada kalimat dzikir atau doa yang dibaca. Pada tehnik pernapasan segitiga seluruh bacaan dzikir dan doa dibaca didalam hati, dengan mata terpejam atau terbuka.
Anda bisa merasakan perbedaan nyata berdzikir tanpa menggunakan tehnik pengaturan napas dengan berdzikir menggunakan tehnik pernapasan segitiga.
Ketika berdzikir tanpa menggunakan tehnik pengaturan napas biasanya fikiran suka melantur dan tidak fokus, cepat merasa bosan, mengantuk, kaki semutan, sehingga tidak bisa berdzikir dalam waktu yang lama. Hasil yang didapatpun tidak maksimal.
Mereka yang berdzikir dengan tehnik pengaturan napas, fikiran dan perasaannya bisa fokus pada kalimat dzikir yang dibaca didalam hati, makin lama badan terasa semakin segar karena ada peningkatan kadar oxigen dalam darah, sehingga tidak mudah diserang rasa kantuk, bosan atau kaki semutan. Hasil yang didapatpun bisa maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar