Pola pernapasan segitiga dilakukan dengan menarik –menahan-menghembuskan napas
secara perlahan. Lama menarik –menahan dan menghembuskan napas sama
waktunya, misalnya masing masing selama 10 hitungan. Pernapasan segitiga
ini umum digunakan pada latihan meditasi, karena dapat membantu memusatkan fikiran dan perasaan dengan baik.
Pernapasan segitiga ini sangat membantu dalam memusatkan
fikiran ketika berdzikir membaca kalimat toyyibah seperti ya Rahman, ya
Rohim dan lain sebagainya. Dengan melakukan pernapasan segitiga fikiran
dan perasan betul betul bisa fokus pada dzikir atau doa yang diucapkan.
Kebanyakan orang dalam berdzikir atau berdoa hanya mulutnya saja yang
membaca kalimat dzikir atau doa. Hati dan fikirannya mengembara tak
tentu arah pada hal lain yang tidak ada hubungannya dengan doa yang
dibaca. Dzikir dan doa yang dilakukan seperti itu tentu saja hanya akan
sia sia saja.
Pada
latihan pernapasan segitiga dasar lama menarik- menahan dan
menghembuskan napas diakukan dengan jumlah hitungan. Misalnya lima hitungan
atau sepuluh hitungan. Pada pelaksanaan dzikir atau doa lama menarik,
menahan dan menghembuskan napas dibatasi oleh panjang kalimat doa atau
dzikir yang dibaca. Misalnya membaca kalimat ya rahman sebanyak lima atau sepuluh kali.
Berdzikir tanpa dibantu tehnik pernapasan segitiga biasanya akan mengalami rasa bosan, mengantuk,
semutan, tergesa gesa dan ingin cepat selesai. Semua kendala itu akan
hilang ketika dilakukan dengan menggunakan pernapasan segitiga. Semakin
lama berdzikir badan terasa semakin segar, karena oxigen yang diserap
tubuh ketika berdzikir meningkat 4 kali biasanya. Insya Allah kegiatan
berdzikir menjadi suatu hal yang mengasyikan.
Dengan teknik pernapasan segitiga seluruh kalimat dzikir dan doa yang dibaca diharapkan betul betul meresap kedalam hati dan fikiran. Dengan
napas yang teratur dan lambat fikiran jadi fokus pada kalimat dzikir
atau doa yang dibaca. Pada tehnik pernapasan segitiga seluruh bacaan
dzikir dan doa dibaca didalam hati, dengan mata terpejam atau terbuka.
Anda bisa merasakan perbedaan nyata berdzikir tanpa menggunakan tehnik pengaturan napas dengan berdzikir menggunakan tehnik pernapasan segitiga.
Ketika
berdzikir tanpa menggunakan tehnik pengaturan napas biasanya fikiran
suka melantur dan tidak fokus, cepat merasa bosan, mengantuk, kaki
semutan, sehingga tidak bisa berdzikir dalam waktu yang lama. Hasil yang didapatpun tidak maksimal.
Mereka yang berdzikir dengan tehnik pengaturan napas, fikiran dan perasaannya bisa fokus pada kalimat dzikir yang dibaca didalam hati, makin lama badan terasa semakin
segar karena ada peningkatan kadar oxigen dalam darah, sehingga tidak
mudah diserang rasa kantuk, bosan atau kaki semutan. Hasil yang
didapatpun bisa maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar