Sesungguhnya
ILMU BELA DIRI INI ADALAH ILMU MEMBELA DIRI SEJATI DARI SERANGAN DIRI
YANG TIDAK SEJATI. Jadi musuh utama manusia bukan terletak di luar
dirinya. Musuh utama manusia adalah dirinya sendiri. Inilah yang harus
diperangi sepanjang hayat di kandung badan. Inilah JIHAD AKBAR yang
harus terus menerus dilembagakan di berbagai perguruan bela diri. Dari
filsafat tombak kita akan tahu betapa musuh sejati manusia adalah
dirinya sendiri. Prajurit pangkat rendah yang berlaga di medan tempur
peperangan masa lalu memegang tombak sangat panjang. Semakin tinggi
pangkatnya, tombaknya semakin pendek. Sedemikian hingga mereka yang
pangkatnya tertinggi sudah tidak memegang senjata lagi. Sebab musuh
sejatinya tidak berada di luar dirinya, namun berada di “dalam” akunya
sendiri. Di sinilah Iblis bersemayam. “SEMUA SUJUD KEPADAKU, KECUALI
IBLIS (AKU YANG TIDAK MAU SUJUD)”…
Gelar
pendekar tidak sembarangan disandang seseorang. Pendekar harus melalui
uji laku, uji nalar dan uji kebijaksanaan yang dahsyat. Para senopati
perang di jaman dulu tidak hanya berteori dengan menguasai banyak ajian
dan menang di medan perang dengan menaklukkan musuh-musuhnya saja
melainkan juga diuji dengan perang melawan dirinya sendiri. Saat diuji
perang melawan dirinya sendiri inilah, kebanyakan para pendekar di masa
lalu GAGAL. Sejarah masa lalu bumi nusantara ini dipenuhi oleh banyaknya
pendekar yang egois dan gagal. Ya, sejarah kita adalah sejarah yang
dipenuhi dengan banjir darah penaklukan pihak luar namun tidak mampu
mengalahkan dirinya sendiri.
Ada
sebuah petuah jawa yang sungguh agung: , kalau ingin
menjadi orang sakti, harus pandai-pandai untuk merendah sebab berani
mengalah akan meninggikan derajat kemanusiaan seseorang.
Tidak perlu
marah bila dicaci maki, tidak perlu dendam bila dihina, tidak perlu
memperturutkan hawa nafsu agar diakui sebagai pemenang, kita tidak perlu
semua itu… Yang kita perlukan sekarang ini adalah bagaimana kita mampu
menjadi pendekar yang menang melawa diri ego kita yang tidak sejati. AKU
SEJATI harus mampu menjadi pengendara kendaraan tubuh fisik biologis
kita. Kesadaran fisik harus tunduk pada kesadaran jiwa, dan kesadaran
jiwa harus segaris dengan kesadaran rasa sejati. Untuk para saudaraku,
semua pendekar di bumi nusantara: Menahan diri adalah kunci memenangkan
peperangan. Musuh sejatimu adalah dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar