Rabu, 22 April 2015
Senin, 06 April 2015
Rawan Kejahan di jalan ? Solusinya Beladiri
Beberapa waktu yang lalu, seorang siswi yang berlatih Karate BKC di Dojo berhasil menggagalkan pembegalan terhadap dirinya sebut aja Sinta. pada saat itu seperti biasa Sinta pulang sekolah memakai motor kerumahnya dari sekolah, rumah Sinta Kebetulan agak jauh dari lokasi sekolahnya dan dia harus melewati jalan yang sepi untuk menuju rumahnya, singkat kata Sinta dipepet oleh sebuah motor dari belakang dan mencegat dia dari depan, Sinta dengan kaget mengerem motornya seketika. pengendara motor yang memepet Sinta Sudah menodongkan Golok ke arah leher Sinta dan berusaha meminta tas yang dia bawa.dengan berbekal beladiri Sabuk Coklat Karate BKC, tentunya Sinta bisa mengatasi keadaan tersebut minimal secara mental dia tidak gugup dan menyerahkan begitu saja tas sekolah yang dia bawa kepada pembegal. ketika si pembegal merebut tas dia dengan kedua tangan nya Sinta berpikiran jernih dan melihat peluang untuk membela diri dan melihat kelemahan dari si pembegal tersebut. Sinta langsung menghantam leher si pembegal dengan tangan menusuk (nukite) tepat di pembuluh vital si pembegal, alhasil si pembegal langsung merasakan serangan yg tidak dia perkirakan dan membuat fatal si begar langsung ambruk dan tdk sadarkan diri karena serangan mematikan dari Sinta.
Demikian sebagai ilustrasi pentingya beladiri untuk siapapun dan dimanapun. ketrampilan bela diri mutlak di perlukan oleh siapaun. Penulis mengusulkan hal ini karena saat ini sedang marak terjadi pembegalan di kota-kota besar terutama di Jakarta dan Bogor. Pihak yang harus sigap saat terjadi pembegalan, ya diri kita sendiri, karena begal mencari momen ketika kita sedang sendiri atau di tempat yang sunyi. Jika demikian Apa yang akan kita andakan selain diri sendiri nah ?.
Betapa rawannya keamanan di lingkungan kita. Para pelaku kejahatan pun tidak membeda-bedakan korbannya. meskipun itu nenek-nenek, anak-anak, ataupun wanita dan pria. Jika kita berada dalam situasi di atas, apa yang akan kita lakukan? Diam saja? Diam berarti sikap kalah terhadap kezaliman.
Oleh karena itu, orang sekarang hendaknya memiliki ‘pegangan’ masing-masing, selain iman dan taqwa pegangan itu bisa saja berupa kepiawaian bela diri, kepiawaian melindungi diri amupaun keahlian melarikan diri. Hal ini menjadi penting melihat makin maraknya jenis kejahatan diantaranya adalah pembegalan.
Barang siapa yang menjadi korban kejahatan lantas dia membela sekuatnya, maka ketika pembelaan itu menyebabkan kematian, maka hukum matinya adalah mati syahid. Karena termasuk dalam konteks membela diri, membela harta, keluarga dan membela kehormatan. Proses pembelaan inilah yang dalam istilah fiqih disebut daf’us shail, yaitu orang yang menyerang orang lain yang berniat jahat ingin merebut harta, jiwa atau kehormatan .
Langganan:
Postingan (Atom)